Home Daftar Isi

Minggu, 11 Maret 2012

MUSIK DALAM PANDANGAN ISLAM

Musik adalah salah satu warna kehidupan dimasa sekarang yang demikian kontras dengan masa sahabat dan ulama-ulama setelahnya. Jika dahulu generasi salaf demikian keras membenci musik berikut alat pendukungnya. Kini , musik justru dihalalkan,menjadi sumber nafkah, bahkan dijadika sarana ibdah dan dakwah
              Hafal ratusan lagu atau nasyid “islami” tapi jauh dari Al-Qur’an dan hadits adalah sekelumit ironi yang menimpa generasi muda islam kita. Sebuah potret yang juga melukiskan betapa musik telah merambahi banyak kalangan. Dari yang awam hingga yang terpelajar.
              Berkawannya  musik dengan kemaksiatan sudah jelas sulit dipungkiri. Triping, mabuk-mabukan,judi, seks bebas, dunia malam dan lain sebagainya  yang dapat muncul saat pentas musik digelar, baik kelas kampung yang Cuma menyuguhkan dangdut murahan hingga kongser besar yang melibatkan ribuan masa. Musik juga dapat menjadikan manusia terlena, menumbuhkan sikap cengeng, munafik, berjiwa memberontak, atau paling minimnya membangkitkan kenangan jahiliah.
              Saking mendarah dagingnya, sulit sekali menemukan lingkungan yang tidak tercemar oleh musik. Sebagai bangunan dari nilai-nilai kebajikan islam melalui Al-Qur’an dan as-sunnah telah mengajarkan seluruh bentuk kebaikan dan mencegah umatnya dari segala benuk keburukan.
              Begitupun musik, ketika ayat dan hadits menjelaskan akan larangannya, sebagai hamba yang berimansemestinya kita menundukan ego kita sebagai manusia. Tidak mengambil jalan tengah dengan menciptakan musik islami “nasyid”
              Lebih parah, biar tampak benapaskan islami, banyak syir dari nasyid menggunakan bahasa arab tanpa diketahui artinya. Bahkan banyak yang mengarangsemen musik kearabiahan menggunakan syair yang bertolak belakang dengan islam dan adapula yang dibigroni dengan penari india yang memamerkan lemah gemulai tariannya.
              Semua yang terjadi sudah jelas menyelisihi yang telah jelas melarang musik. Jadi tak sederhanaorang melihat musik sebagai “obat” melepas lelah dan membunuh  jenuh disela-sela rutinitas harian. Musik juga dapat dipandang sebagai media yang menjadikan umat lalai dari agamanya. Membuat abai terhadap allah, satu-satu Dzat kita memohon kemudahan dalam menjalankan roda kehidupan ini.